Sebelum mengenal lebih
banyak orang, sebenarnya terlebih dahulu kita harus mengetahui diri kita
sendiri. Karena seyogianya, kita tidak akan mampu mengenal orang lain tanpa
kita terlebih dahulu mengenal diri kita sendiri.
Nah, untuk membahas lebih
dalam lagi, kita harus tahu apa itu “Diri”? Menurut Buku Psikologi Tentang Penyesuaian Dan
Hubungan Kemanusiaan, Diri dapat
didefenisikan sebagai suatu susunan konsep hypotesis yang merujuk pada
perangkat kompleks dari karakteristik proses fisik, perilaku dan kejiwaan
seseorang. Konstruk hipotetik disini artinya kita tidak dapat menggunakan
panca indera kita untuk membuktikan keberadaannya.
Ada banyak aspek yang
mempengaruhi tentang diri dalam psikologi (Markus dan Nurius, 1986), yaitu:
1. fisik
diri, tubuh dan semua
aktivitas biologis yang berlangsung didalamnya. Memang ada banyak orang yang
mengatakan hal tersebut lebih kepada akal pikiran daripada tubuh mereka sendiri,
misalnya jika tubuh terancam bahaya seperti saat kaki diamputasi, maka diri
kita akan terganggu.
2. diri-sebagai-proses, yaitu proses akal pikiran, emosi dan
perilaku kita yang konstan. Apabila kita mendapat masalah, maka akan ada respon
emosional, kita akan membuat rencana untuk memecahkannya, dan kemudian
menindaklanjuti rencana tersebut. Semua hal tersebut bagian dari
diri-sebagai-proses.
3.
diri-sosial, yang terdiri dari akal pikiran dan
perilaku yang kita ambil sebagai respon secara umum terhadap orang lain dan
masyarakat (Gergen, 1972). Dalam masyarakat kita memainkan peran tertentu-ayah,
anak, dokter, pasien, buruh, majikan, dan seterusnya- dan kita
mengidentifikasikan peran tersebut secara kuat.
Suatu
penelitian, misalnya menemukan jika kita ditanyai “Siapakah anda?” tanggapan
yang pertama mereka akan berkaitan dengan peran, seperti “Saya seorang pelajar”,
“Saya seorang Ilmuwan”, atau “Saya seorang ibu dari tiga anak”. Setelah pernyataan
tersebut kemudian dilanjutkan dengan gambaran sifat mereka, seperti “Saya
seorang yang tekun” atau “Saya seorang yang ramah” (Kuhn dan Mc Partland, 1954).
Kita tidak hanya menyesuaikan perilaku dengan peran saja, tetapi juga dengan
orang lain, dengan cara mengatur kata-kata dantindakan kita yang akan
mempengaruhi kesan tertentu bagi siapa saja yang kita ajak bicara.
4.
Konsep-diri, adalah apa yng terlintas dipikiran anda
sat anda perpikir tentang “Saya”. Masing-masing
kita akan melukisnya didalam benak kita tentang diri sendiri, mungkin gambarannya
ada yang sangat tidak realistis, semua hal tersebut tetap milik kita dan
berpengaruh besar terhadap pemikiran dan perilaku kita.
5.
Cita-diri, apa yang anda inginkan. Cita-diri
merupakan faktor apa yang paling penting dari perilaku anda. Jika cita-cita
anda menjadi Presiden wanita pertama di AS, anda akan bertindak berbeda
dibandingkan dengan seseorang yang bercita-cita mendapat penghasilan 24 ribu
dollar pertahun dan mempunyai kehidupan keluarga yang tentram. Lebih jauh lagi,
cita-diri anda menentukan konsep diri anda; dengan mengukur prestasi anda yang
sebenarnya dibandingkan dengan cita-diri anda yang anda bentuk konsep-diri anda.
||MBO128 Satu Akun semua jenis Game ||
ReplyDeleteGame Populer:
=>>Sabung Ayam S1288, SV388
=>>Sportsbook,
=>>Casino Online,
=>>Togel Online,
=>>Bola Tangkas
=>>Slots Games, Tembak Ikan, Casino
Permainan Judi online yang menggunakan uang asli dan mendapatkan uang Tunai
|| Online Membantu 24 Jam
|| 100% Bebas dari BOT
|| Kemudahan Melakukan Transaksi di Bank Besar Suluruh INDONESIA
Pakai Pulsa Tanpa Potongan
Juga Pakai(OVO, Dana, LinkAja, GoPay)
Support Semua Bank Lokal & Daerah Indonesia
WhastApp : 0852-2255-5128
Agens128 & MBO128